Pada
awal pembangunan di Indonesia, beredar suatu teori yang sangat terkenal
mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Swedia dan penerima hadiah
nobel untuk ekonomi, Ragnar Nurkse. Teori itu disebut teori “Lingkaran Setan
Kemiskinan”, terjemahan dari “Vicius Sircle of Poverty” yaitu konsep yang
mengandaikan suatu konstellasi melingkar dari daya- daya yang cenderung beraksi
dan beraksi satu sama lain secara sedemikian rupa sehingga menempatkan suatu
negara miskin terus menerus dalam suasana kemiskinan. Teori itu
menjelaskan sebab-sebab kemiskinan dinegara-negara sedang berkembang yang
umunya baru merdeka dari penjajahan asing. Bertolak dari teori inilah, kemudian
dikembangkan teori-teori ekonomi pembangunan, yaitu teori yang telah
dikembangkan lebih dahulu di Eropa Barat yang menjadi cara pandang atau
paradigma untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah ekonomi di negara-negara
sedang berkembang, misalnya India atau Indonesia. Pada pkoknya teori itu
mengatakan bahwa negara-negara sedang berkembang itu miskin dan tetap miskin,
karena produktivitasnya rendah. Kerana rendah produktivitasnya, maka
penghasilan seseoarang juga rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
konsumsinya yang minim. Karena itulah mereka tidak bisa menabung. Padahal
tabungan adalah sumber utama pembentukan modal masyarakat sehingga capitalnya
tidak efisien (boros). Untuk bisa membangun, maka lingkaran setan itu harus
diputus, yaitu pada titik lingkaran rendahnya produktivitas, sebagai sebab awal
dan pokok.
Supply
Dari
sisi supply yaitu caranya adalah dengan memberi modal kepada pelaku
ekonomi. Modal tersebut berasal dari utang luar negeri. Dari sinilah maka
pemerintah terjebak dari teori itu. Dengan alasan tidak memiliki modal rupiah
atau devisa, maka pemerintah melakukan utang luar negeri. Dalam wacana
selanjutnya berdasar pengalaman negara-negara sedang berkembang muncul teori
mengkoreksinya.
Menurut
kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi supply yaitu dengan
meningkatkan produktifitas yang rendah tersebut sehingga penghasilan yang
mereka dapat bisa meningkat , dengan meningkatnya penghasilan mereka maka
sebagian dari penghasilan tersebut dapat mereka tabung, denagn menabung maka
investasi akan meningkat dan modal akan menjadi efisien (tidak boros).
Demand
Berawal
dari pendapatan yang rendah sehingga berdampak kepada penawaran yang rendah,
maka investasi menjadi menurun sehingga modal tidak efisien. Hal ini berdampak
kepada produktifitas yang rendah.
Menurut
kami untuk memutus lingkaran setan kemiskinan dari sisi demand yaitu dengan
meningkatkan pendapatannya. Hal ini akan berdampak kepada permintaan meningkat
dan investasi juga meningkat maka modal menjadi efisien. Dengan demikian
produktifitas dapat meningkat.
SDM dan SDA
Berawal dari keterbelakangan sumber
alam dan manusia sehingga menjadi Negara keterbelakangan maka mengakibatkan
sumberdaya pembangunan dan sumber daya alamnya menjadi rendah.
Kemiskinan
telah membuat pengangguran semakin bertambah banyak, inflasi juga naik dan
pertumbuhan ekonomi melambat. Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara memang
perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan
membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya
masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami
sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
Kemiskinan
di Indonesia merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus
disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang
merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena
itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup
berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Istilah
kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi
tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar
hidup tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar