JUDUL : Udang TERASI (lobTER Air tawar Sehat dan bergizI)
EXECUTIVE SUMMARY
Proposal ini berisi tentang wirausaha di bidang industri , lebih rincinya kami menggeluti bisnis lobster air tawar, awal bisnis ini bermula karena salah satu teman kami memiliki dan pernah menggeluti perbiakan lobster air tawar. Kami memilih judul “Udang TERASI” untuk lebih menonjolkan dan memyebarkan bahwa lobster tidak hanya digolongkan sebagai ikan hias tetapi ada sebagian lobster yang bisa dikonsumsi. Sementara kami menggeluti bisns ini di lahan-lahan rumah yang tidak terpakai, tetapi kami sangat ingin memindahkan lokasi bisnis di daerah Jonggol karena kami butuh lebih banyak kolam guna mengelompokan saat fase-fase perbiakan sampai pembesaran. Dalam bisnis ini kami memproduksi LAT konsumsi, LAT paket bisnis, dan LAT hias. Harga dipasaran LAT jenis ini berkisar Rp100.00,00 per kilogram (untuk konsumsi), Rp1.000.000,00 per paket (untuk bisnis), dan LAT ikan hias ditetapkan cara nego antara pembeli dan penjual. Karena lokasi dekat dengan tempat tinggal, kami akan mengurus dan mengontrol usaha ini sendiri. Akan tetapi jika usaha kami berkembang, kami akan memperluas lokasi pengembangbiakan di Jonggol. Karena daerah Jonggol jauh dari tempat tinggal kami, maka kami akan menambah pekerja yang akan mengontrol dan merawat lobster ini. Untuk pemasaranya kami akan memulainya dari tester, mulut ke mulut dan juga lewat online (blog, fb, twitter dll). Kami optimis usaha yang kami jalankan akan lebih berkembang dan cepat mendapat pelanggan.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulainya lobster air tawar (LAT) lebih pilih sebagai golongan ikan hias. Keindahan dari bentuk serta warnanya yang cerah dan beragam menjadikan lobster air tawar cocok untuk dijadikan penghias di dalam akuarium. Sejak tahun 1990 komoditas di Indonesia menjadikan lobster air tawar sebagai penghias.
Keberhasilan teknik budidaya lobster air tawar membuat pertumbuhannya cepat dan dapat mencapai ukuran yang besar, sehingga sejak tahun 2003 para pembudidaya mengembangkan jenis udang tawar ini tidak hanya sebagai komoditas hias, tapi juga untuk komoditas konsumsi. Dan kebutuhan masyarakat terhadap lobster air tawar meningkat pesat, tetapi produksinya sangat rendah sehingga harganya cukup tinggi di pasaran.
Berdasarkan data-data itu, kami merasa tertarik untuk memulai mengembangkan usaha yaitu “Perkembangbiakan Udang Lobster Air Tawar”.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Membantu meningkatkan tingkat gizi masyarakat di Indonesia, memperlihatkan banyak keunggulan memiliki lobster air tawar , dan menjalankan bisnis dengan aktif serta kreatif. Usaha ini juga mempunyai manfaat memenuhi kebutuhan pasar LAT dan menekan harga LAT yang cukup tinggi.
I. ASPEK PEMASARAN
1.1 Pasar yang Dituju
a. Restoran atau rumah makan
b. Pengepul untuk ekspor
c. Langsung ke pasar-pasar
d. Tempat penjualan ikan hias
1.2 Permintaan
a. Sasaran pembelian(konsumen) adalah anak-anak dan dewasa untuk penghiasi akuariumnya, para pengusaha pembudidayaan LAT dan rumah makan khususnya sea food.
b. Perbandingan konsumsi dengan produksi adalah 60% : 40%.
1.3 Upaya Pemasaran yang Dilakukan
a. Dapat menjualnya ke tempat-tempat rumah makan atau restoran yang menggunakan lobster sebagai bahan makanan;
b. Karena lobster memiliki bentuk yang bagus, kita juga bisa memasarkanya ke rumah-rumah sebagai hiasan;
c. Dapat dijual ke pasar-pasar;
d. Pemasaran bisa juga dilakukan dengan sistem online.
1.4 Metode Promosi
a. Dapat menjualnya ke tempat-tempat rumah makan atau restoran yang menggunakan lobster sebagai bahan makanan(lauk);
b. Karena lobster memiliki bentuk yang bagus, kita juga bisa memasarkanya ke rumah-rumah sebagai hiasan dalam akuarium;
c. Kita juga bisa mempromosikan lobster siap jadi kepada teman-teman kampus.
d. Dapat dijual ke pasar ikan;
e. Pemasaran bisa juga dilakukan dengan sistem online.
II. ASPEK PRODUKSI
2.1 Produk
Kami ingin menghasilkan produk LAT yang berprotein tinggi dan memiliki keindahan betuk tubuh. Dan miliki dua fungsi menghias akuarium dan konsumsi.
2.2 Kapasitas produksi
Satuan paket terdiri dari 5 ekor betina dan 3 ekor jantan. Sedang dari hasil perkawinan satu indukan betina produktif dapat mengerani 250-300 butir. Keberhasilan hidup 70% saja, setiap indukan betina mampu berproduksi 3 bulan sekali.
2.3 Proses Produksi
Keterangan bagan :
I. Penjodohan (pemilihan indukan yang baik);
II. Perkawinan ;
III. Fase pengeraman telur oleh betina;
IV. Pembesaran
V. Panen setelah 6 bulan pembesaran dan kembali untuk pemilihan indukan.
2.4 Bahan Baku dan Bahan Pembantu
a. Bahan Baku
· 3 ekor lobster jantan
· 5 ekor lobster betina
· pelet sebagai pakanan lobster
b. Bahan pembantu
· Tauge (pakanan tambahan)
· cacing
· pencahayan
· aerator
· paralon dan konblok
· beberapa kolam terpal
· akuarium
III. ASPEK KEUANGAN
3.1 Sumber Dana
1. Dana dari masing-masing pendiri bisnis;
2. Keuntungan dari membuat usah kecil lain (isi pulsa dan usaha makanan);
3. Donator dari orang tua.
(sementara hanya ini sumber dana yang ada)
3.2 Biaya Produksi
Biaya Investasi
· Induk 2 paket @Rp2.000.000 Rp2.000.000
· Aerator Rp 100.000
· Pipa dan selang aerator Rp 50.000
· Pipa paralon (mikili pribadi) Rp -
· Pembuatan 5 buah kolam kawin
Ukuran 40x40x40 cm @Rp100.000 Rp 500.000
· 3 buah akuarium (milik pribadi) Rp -
· Perlengkapan lain Rp 200.000
Total Rp2.850.000
Biaya Operasional
· Pakan selama 1 tahun Rp6.250.000
· Listrik selama 1 tahun Rp1.000.000
Total Rp7.250.000
Total Biaya
= Biaya Investasi + Biaya Operasional
= Rp2.850.000 + Rp7.250.000
0 komentar:
Posting Komentar