Minggu, 27 April 2014

Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola tradisi, yang biasanya
sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40).

a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

Sistem Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya sedikit menggunakan modal.
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
4) Belum mengenal pembagian kerja.
5) Masih terikat tradisi.
6) Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.

b. Kebaikan sistem ekonomi tradisional

Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
2) Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
3) Tidak individualistis.


c. Kelemahan sistem ekonomi tradisional

Selain memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan, yaitu:
1) Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
2) Mutu barang hasil produksi masih rendah. Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut system ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku Badui dalam dan suku Bugis masih menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari

0 komentar:

Posting Komentar