Senin, 20 Januari 2014

Etika dalam Audit


Laporan Audit

Laporan audit merupakan alat yang digunakan oleh auditor untuk mengkomunikasikan hasil auditnya kepada masyarakat. Oleh karena itu, makna setiap kalimat yang tercantum dalam laporan audit baku dapat digunakan untuk mengenal secara umum profesi akuntan publik.
Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf, yaitu paragraf pengantar, paragraf lingkup, dan paragraf pendapat. Paragraf pengantar berisi objek yang diaudit oleh auditor dan penjelasan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor, dan paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran laporan keuangan auditan.
Kalimat pertama paragraf pengantar yang berbunyi “Kami telah mengaudit neraca PT X tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 serta laporan laba-rugi, laporan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut” berisi tiga hal penting berikut ini; (1) Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan audit atas laporan keuangan tersebut, (2) Objek yang diaudit oleh auditor bukanlah catatan akuntansi melainkan laporan keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan ekuitas, laporan arus kas.
Kalimat kedua dan ketiga, paragraf pengantar berbunyi “Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami”. Tanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan terletak di tangan manajemen, bukan di tangan auditor.
Paragraf lingkup berisi pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi akuntan dan beberapa penjelasan tambahan tentang standar auditing tersebut. Di samping itu, paragraf lingkup juga berisi suatu pernyataan keyakinan bahwa audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing tersebut memberikan dasar yang memadai bagi auditor untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Kalimat pertama dalam paragraf lingkup laporan audit baku berbunyi, “Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia”. Dalam kalimat ini auditor menyatakan bahwa audit atas laporan keuangan yang telah dilaksanakan bukan sembarang audit, melainkan audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi auditor, yaitu Ikatan Akuntan Indonesia. Di samping itu, kalimat kedua dalam paragraf lingkup tersebut menyampaikan pesan bahwa:
  1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian, bukan atas dasar perneriksaan terhadap seluruh bukti;
  2. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern merupakan dasar untuk menentukan jenis dan lingkup pengujian yang dilakukan dalam audit;
  3. Lingkup pengujian dan pemilihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan auditor atas dasar pengalamannya;
  4. Dalam auditnya, auditor tidak hanya melakukan pengujian terbatas pada catatan akuntansi klien, namun juga menempuh prosedur audit lainnya yang dipandang perlu oleh auditor.
Paragraf pendapat digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnya atas kewajaran laporan keuangan auditan, berdasarkan kriteria prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia dan konsistensi penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam tahun yang diaudit dibanding dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam tahun sebelumnya. Ada empat kemungkinan pernyataan pendapat auditor, yaitu:
1.      auditor menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion);
2.      auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion;
3.      auditor menyatakan pendapat tidak wajar (adverse opinion);
4.      auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion atau no opinion).
Standar umum mengatur persyaratan pribadi auditor. Kelompok standar ini mengatur keahlian dan pelatihan teknis yang harus dipenuhi agar seseorang memenuhi syarat untuk melakukan auditing, sikap mental independen yang harus dipertahankan oleh auditor dalam segala hal yang bersangkutan dengan pelaksanaan perikatannya, dan keharusan auditor menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Ada tiga tipe auditor menurut lingkungan pekerjaan auditing, yaitu auditor independen, auditor pemerintah, dan auditor intern. Auditor independen adalah auditor profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

Jumat, 17 Januari 2014

JUDUL : RR (RAMEN RAMEK)


EXECUTIVE SUMMARY

        Ramen (拉麺;ラーメン?) adalah masakan mie kuah Jepang yang berasal dari cina. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (中華そば soba dari Cina) atau shina soba (支那そば?) karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mie.1


 sumber gambar : www.harewosgarut.com/2013/08/ranjang-69-sukses-tidak-lupa-berbagi.html
sumber gambar : http://ranjang69.blogspot.com/ 

I.            ASPEK PEMASARAN

1.1  Pasar yang Dituju
a.       Pecinta Ramen
b.      Orang-orang yang mencintai makanan pedas
c.       Para petualang kuliner yang menyukai makanan baru
d.      Keluarga yang ingin mengadakan acara makan-makan.   
   1.2         Permintaan
a.       Sasaran pembelian(konsumen) adalah pelajar, mahasiswa, pegawai kantor dan keluarga.
b.      Perbandingan konsumsi dengan produksi adalah 50% : 50%.
1.3  Upaya Pemasaran yang Dilakukan
a.    Melalui brosur yang berisi diskon;
b.    Dapat dilakukan dengan merangjul organisasi di sekolah-sekolah lalu diarahkan untuk mengajak teman-teman makan  di tempat kami;
1.4  Metode Promosi
a.      Memsposori acara- acara yang diadakan pelajar atau mahasiswa;
b.       Memberikan kartu member yang berisi makan gratis dengan kesyaratan tertentu untuk para pelanggar setia kami;
c.      Pemasaran bisa juga dilakukan dengan sistem online.

II.            ASPEK PRODUKSI

2.1    Produk
Kami ingin memproduksi ramen yang bercita rasa sangat Indonesia dengan harga yang terjangkau untuk pelajar. Untuk para pencinta makanan pedas kami  dapat memberikan tingkatan level yang dapatdisesuikan dengan selera.
2.2   Kapasitas produksi
Satuan paket terdiri dari mie satukilogram dapat menghasilkan 5 mangkok. Sedanngkan untuk per paket minuman dapar menghasilkan 30 gelas.
2.3   Proses Produksi
    Keterangan bagan :
I.         Pembelian bahan baku produk;
II.       Pembuatan minuman;
III.    Pembuatan makanan;
IV.    Pelayanan pada para konsumen;
V.    Tempat yang nyaman.

2.4  Bahan Baku dan Bahan Pembantu
a.       Bahan Baku
·         Mie yang berkualitas tinggi
·         Cabe yang berkualitas baik

b.      Bahan pembantu
·         Daging
·         Sayuran
·         Baso
·         Telur
·         Sosis

III.            ASPEK KEUANGAN

3.1     Sumber Dana
1.      Dana dari masing-masing pendiri bisnis;
2.      Keuntungan dari membuat usah kecil lain (cemilan yang diproduksi pribadi);

3.2     Biaya Produksi
Biaya Investasi
·         Sewa tempat perbulan                                                 Rp XXXXXX
·         Kitchen set                                                                  Rp XXXXXX
·         Properti hiasan tempat (lampu, mesin kasir dll)         Rp  XXXXXX
·        Meja dan kursi                                                       Rp  XXXXXX 
·        Gelas, spon sup, sumpit                                                     Rp  XXXXXX 
·         Perlengkapan lain                                                        Rp  XXXXXX 
Total                                                                           Rp XXXXXXXXX
       Biaya Operasional
·         TV Kabel                                                                    Rp XXXXX
·         Listrik selama 1 tahun                                                 Rp XXXXX
Total                                                                           Rp XXXXXXX

        Total Biaya
= Biaya Investasi + Biaya Operasional
= RpXXXXXXXXXXXXXXXX