Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas paada
pihak manajemen. Sekarang ini, karyawan golongan rendah bertanggung jawab atas
beberapa keputusan ini, karena sistem informasi membuat informasi menjadi
tersedia untuk golongan yang lebih rendah dalam bisnis. Tetapi apa yang
dimaksud dengan pengambilan keputusan yang lebih baik? Bagaimana pengambilan
keputusan terlibat dalam bisinis dan organisasi lainnya? Hal ini akan dilihat
lebih dekat sebagai berikut.
Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah Ditingkatkan
Apakah nilai moneter bagi bisinis dengan adanya pengambilan
keputusan yang lebih baik? Banyak penelitian menyatakan perusahaan menentukan
sejumlah keputusan pokok di mana investasi sistem baru mungkin dapat
meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Berbagai kkeputusan diambil
pada semua tingkat dalam perusahaan, dan beberapa keputusan ini sifatnya umum,
rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan setiap keputusan kecil,
meningkatkan ratusan ribu keputusan yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan
yang sangat besar dalam bisnis.
Jenis Keputusan
Setiap tingkatan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda
untuk membantu mengambil keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis
keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan
terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan
yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan
pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru,
penting, dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau
prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
Keputusan terstruktur (structured decision), sifatnya berulang
dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga
tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Banyak keputusan memiliki
elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini, dan keputusan semistruktur (semistructured
decision), yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang
jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama. Secara umum, keputusan
terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah, sedangkan
masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Eksekutif
senior menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti
menyusun sasaran perusahaan untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, atau
menentukan kapan harus mmemasuki pasar yang baru. Dalam menjawab “Apakah
sebaiknya kita memasuki passar baru?” dibutuhkan akses terhadap berita, laporan
pemerintah, dan data-data lainnya.
Gambar
10-1 kebutuhan informasi dari kelompok pengambilan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak
langkah. Simon (1960) menyatakan empat tahap berbeda dalam mengambil keputusan: kecerdasan, rancangan, pilihan,
dan implementasi (lihat gambar 12-2). Tahapan ini bersesuian dengan empat
langkah pemecahan masalah yang digunakan disepanjang pembahasan ini.
Gambar
10-2 Tahapan Pengambilan Keputusan
Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, memahami
masalah yang terjadi pada organisasi–mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan
akibat apa yang dialammi perusahaan. Rancangan
(design) melibatkan identifikasi dan
pencarian berbagai solusi masalah. Pilihan
(choice) adalah tentang membuat
alternatif solusi yang ada. Dan implementasi
(implementation) adalah tentang
membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa
baik kerja solusi tersebut.
Apa yang
terjadi apabila solusi yang Anda pilih tidak berguna? Gambar 12-2 menunjukan
bahwa Anda dapat kembali kepada tahap sebelumnya dalam proses pengambilan
keputusan dan mengulangi bila perlu.
Sistem untuk Mendukung Keputusan
Ada empat jenis untuk
mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang telah dijleaskan.
Sistem pendukung keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau pernagkat
analisis data berukuran besar kepada manajer menegah yang menghadapi situasii
keputusan semistruktur. Sistem pendukung
eksekutif (ESS) adalah sistem yang menberikan informasi dari luar (berita,
analisis saham dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja
perusahaan kepada manejer senior, yang harus mengambil keputusan yang
kebanyakan bersifat tidak terstruktur. Sistem
pendukung keputusan kelompok (group
decision support system–GDSS) adalah sistem khusus yang memberikan
sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan tim dapat mengambil
keputusan secara kolektif dan meranncang solusi untuk masalah semistruktur.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi
manajemen (SIM) membantu manajer mengawasi dan mengelola bisnis dengan
menyediakan informasi mengenai kenirja perusahaan. SIM secara khusus
menghasilkan laporan yang bersifat tetap dan ritun berdasarkan data yang
diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) perusahaan. Kadang-kadang,
laporan SIM adalah laporan pengecualian, hanya menyoroti kondisi-kondisi yang
khusus dan luar biasa, seperti kouta penjualan untuk suatu wilayah tertentu
jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan. Kini banyak laporan semacam itu yang dapat diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM
lainnya dapat diperoleh berdasarkan permintaan.
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Sementara SIM fungsi utamanya adalah menangani
masalah-masalah terstruktur, DSS mendukung analisis masalah semistruktur dan
tidak terstruktur. DSS di masa paling awalnya sangatlah digerakkan oleh model,
menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukan analisis “bagaimana jika” dan
analisis lainnya.
Komponen DSS
Gambar 10-3 Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan secara umum
Gambar 10-3 menjelaskan
komponen-komponen suatu DSS. Diantaranya adalah basis data untuk analisis dan query; sistem peranti lunak dengan
banyak model, penggalian data dan perangkat analitis lainnya; serta antarmuka
pengguna.
Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan historis
dari sejumlah aplikasi atau kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil
dalam PC yang berisi sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan mungkin
digabungkan dengan data eksternal. Alternatif lainnya, basis data DSS dapat
berupa gudang data besar yang secara terus-menerus diperbarui oleh TPS
perusahaan pusat (termasuk aplikasi dan data yang dikembangkan oleh transaksi
pada situs Web).
Sistem peranti DSS
(DSS software system) berisi
peranti lunak yang digunakan untuk menganalisis data. Ini dapat berisi berbagai
perangkat OLAP, perangkat penggalian data, atau sekumpulan model matematis dan
analitis dapat dengan mudah diakses oleh pengguna DSS. Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa
komponen atau hubungan dari suatu fenomena. Model dapat berupa model fisik
(seperti pesawt terbang), model matematis (seperti persamaan), atau model
verbal (seperti penjelasan mengenai prosedur untuk melakukan pemesanan).
Pemodelan statistik membantu menentukan hubungan, seperti
menghubungkan penjualan produk dengan perbedaan usia, pendapatan, atau factor
lainnya antara beberapa komunitas. Model optimalisasi menentukan alokasi sumber
daya yang optimal untuk memaksimalkan atau meminimalkan variable tertentu,
seperti biaya atau waktu. Penggunaan klasik dari model optimalisasi adalah
menentukan campuran yang cocok dari produk dalam sebuah pasar yang diberikan
untuk memaksimalkan keuntungan. Model peramalan sering digunakan untuk meramalkan penjualan. Penggunaan model jenis
ini dapat memberikan sejumlah data historis untuk memproyeksikan kondisi
tersebut. Pengambilan keputusan dapat mengubah kondisi masa depan tersebut
(sebagai contoh bahan baku atau masuknya pesaing baru dengan harga lebih rendah
di pasar) untuk menentukan bagaimana kondisi baru tersebut dapat mepengaruhi
penjualan.
Referensi:
(Sistem Informasi Manajemen 2 ed. 10, Laudon (Pearson))
0 komentar:
Posting Komentar